Suatu kisah ada semut yang takut dengan manusia dan selalu
bersembunyi dari manusia. Dialah seekor semut yang penakut. Suatu hari semut
itu melihat semut yang sejenis dengannya ingin mendekati makanan yang berada
dekat dengan manusia. Sebut saja semut yang dilihatnya adalah semut yang
pemberani. Dengan secara sembunyi-sembunyi semut penakut mencoba mendekati
semut yang pemberani, kemudian menyapa semut pemberani itu. “Hei semut, apa
kamu tidak takut mendekati manusia, nanti kamu akan dibunuh olehnya?”, tanya
semut. Semut pemberani menoleh ke arah semut yang bersembunyi itu. Dengan tegas
dia menjawab,”Tidak!”. “Tapi kamu akan mati dengan satu jari saja di tangan
manusia itu.”, lanjut semut penakut.
Semut pemberani itu pun mendekati semut yang penakut, lalu
berkata,” Aku sama sekali tidak takut dengan manusia. Aku hanya ingin mencoba
untuk mengambil makanan itu saja. Manis atau pahit nanti hasilnya aku serahkan
pada Tuhanku, Allah.”
“Namun, peluang mati akan menghampirimu”, bentak semut
penakut.
“Hidup dan matiku sudah aku serahkan pada Tuhan. Aku hanya
bisa berusaha untuk menghidupi diriku dengan baik. Hidupku juga hanya
sementara. Kematian memang selalu dekat denganku, dimanapun aku berada, dengan
manusia itu ataupun bukan. Sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu”, terang
semut pemberani itu.
Semut pemberani meninggalkan semut yang penakut itu lalu
melanjutkan perjalanan untuk menghampiri makanan yang ada dekat dengan manusia
itu. Semut pemberani mencuil sedikit makanan kemudian diletakkan cuilan makanan
tersebut di punggungnya untuk dibawa ke sarangnya.
Semut memang terbiasa menimbun makanan agar mempunyai
pasokan saat cuaca buruk sehingga tidak mati kelaparan. Maka dari itu, selagi
ada kesempatan mendapatkan makanan, semut berusaha untuk mendapatkannya.
Saat semut pemberani itu sampai di tengah perjalanan , ia
merasa kelelahan karena beban yang dibawanya dan perjalanan yang jauh. Semut itu pun berhenti
meneduh untuk beristirahat. Namun perjalanan saat itu masih lumayan jauh,
takut-takut ia tak mampu membopong pasokan makanannya. tiba-tiba semut yang
penakut sudah muncul dihadapannya. Semut penakut mendekati semut pemberani dan
ternyata ia menawarkan bantuan untuk bergantian membawa cuilan makanan itu. Dan
karenanya, semut pemberani bisa melanjutkan perjalanan menuju sarangnya.Terus
seperti itu, saat satu kelelahan maka yang satu menggantikan membawa cuilan
itu.
Sampai di suatu tempat, ada gerombolan semut yang
memperhatikan mereka dan gerombolan itu menghampiri mereka. “Wahai semut
saudaraku, kalian sedang apa?” tanya salah satu dari gerombolan itu. Lalu sang
semut penakut menceritakan kisahnya dengan semut pemberani tersebut. Hingga
terharulah semua semut-semut yang ada disitu. Mereka sangat menghargai
keberanian dari semut yang pemberani. Mereka yang sebenarnya sama seperti semut
yang penakut akhirnya menjadi terinspirasi karena mendengar kisah itu.
Semut-semut pun mulai membuat organisasi kerja sama. Di saat
ingin mengambil makanan mereka akan melakukan gotong royong. Sehingga tidak ada
lagi kelelahan ataupun ketakutan yang hadir dalam diri mereka. Sejak saat itu
setiap para semut ingin merebut makanan, mereka selalu mengerjakannya
bersama-sama dan tidak pernah takut lagi meskipun akan terinjak hingga mati.
Tidak ada lagi semut yang takut akan hal itu!
***sabaku*** 2/8/15