Minggu, 24 Februari 2019

Putri dan Ranting


Hasil gambar untuk putri malu


Namanya Putri Malu. Sebut saja begitu. Putri mengagumi seseorang. Namanya Ranting. Sebut saja begitu. Putri mengenalnya, begitu juga Ranting. Mereka satu sekolah.

Di sela istirahat, Putri bertemu dengan Ranting, di kantin. Saat Putri mau membayar makanan, Ranting sigap membayarkan makanan Putri. Tanpa ijin kepada Putri, Ranting menyodorkan uang ke penjual. Putri tidak bisa berfikir sesaat, ia merasa terbang, lalu terkatup disentuh kisah ini. Putri berusaha biasa saja. Padahal hatinya sudah lebur. Ranting memang baik. Tetapi baiknya Ranting bagi Putri adalah sesuatu.

Mungkin bagi orang hal ini biasa saja. Namun bagi Putri yang mengagumi Ranting, ini hal yang luar biasa membuatnya gugup. Putri berusaha menutupi kegugupannya dengan diam. Karena Putri tidak tahu harus bersikap bagaimana.

Lalu mereka makan bersama. Tidak banyak kata. Hanya bicara seperlunya. Banyak memfokuskan ke makanan masing-masing. Putri merasa hanya dengan Ranting, ia jadi sangat diam. Bisa bersama Ranting, Putri merasa sangat senang. Putri tahu apa yang dirasakannya. Rasa bahagia muncul hanya sekadar memperhatikan seseorang yang diakaguminya. Namun sayang sekali, Putri tidak bisa memanfaatkan keadaan, ia banyak diam tidak berkutik, mungkin jam dinding pun menertawakannya. Putri malu. Jadi dia tak bisa bicara banyak. Kemungkinan Ranting jenuh, pikir Putri.

Semakin hari Putri jadi semakin sering melihat Ranting. Bukan kebetulan, hanya Putrinya saja terlalu memperhatikan. Setiap sudut yang ia cari hanya Ranting. Keberadaan lain seperti terasingkan. Hanya sebab itu Putri merasa sering melihat Ranting dibandingkan yang lain. Putri tidak sadar, bahwa alam sadarnya mungkin sudah dipenuhi Ranting.

Putri semakin ingin tahu. Namun Putri juga menjadi semakin ingin menjauh. Putri terlalu malu mendekat. Putri menjadi semakin tidak mampu berkata kalau ada Ranting. Beruntung Ranting baik. Setidaknya Ranting dekat dengan teman-teman Putri. Putri jadi masih bisa melihatnya meskipun Putri hanya menjadi pemeran pembantu.

Semakin lama, Ranting semakin baik. Ranting jadi lebih sering menyapa Putri. Putri selalu merasa tersentuh. Semakin ia tersentuh semakin ia menutup dirinya. Putri jadi lebih tidak bisa berkutik lagi.
Hari-hari sekolah Putri hadapi dengan kasmarannya pada Ranting. Meski ia menjadi tak berani, tetapi ia menikmati. Yang terpenting bagi Putri, ia masih bisa melihat Ranting. Tahu keberadaan Ranting dimana, sedang apa, dan selalu memantau apapun berita tentang Ranting. Putri menjadi semangat ke sekolah. Ia selalu menjaga Ranting dari pengamatannya. Begitulah Putri menjalani kisahnya di sekolah.

Hingga tahun ajaran baru dimulai kembali. Putri berangkat pagi sekali, bersemangat menemui sekolahnya. Sebenarnya bersemangat untuk bertemu kembali dengan Ranting. Dan doa Putri terkabul, tahun ajaran baru ini orang yang pertama kali ia temui adalah sosok yang dikaguminya itu. Putri berpapasan lagi dengan Ranting, setelah beberapa minggu tidak bertemu. Ranting menggendong tasnya, dengan tangannya memanggul sebuah amplop. Tetapi ada yang berbeda, Ranting mengenakan pakaian bebas. Terpampang tanda tanya yang besar di benak Putri.

“eh Put.. Hai.”, sapa Ranting.
“hai, kok pake baju bebas gitu?” Putri terlalu penasaran jika tidak bertanya, dan membuat dia kelepasan bertanya.
“Ah, saya mau pindah sekolah. Ini amplop berkas pengurusan pindahan. Ketinggalan jadi saya ambil pagi-pagi gini.” Ranting tersenyum sedih menatap Putri. Putri tidak tahu lagi harus berkata apa, jantungnya terlalu berdegub.
Putri langsung cepat bertanya lirih,”Mau kemana?”
Ranting menelan ludah, menarik nafas,” Ke luar negeri.”
“Ahh, wow” Putri menahan sesak didadanya.
“saya buru-buru Put, saya harus mengejar pesawat.”
“harus hari ini?”
“Iya. Maaf ya. Salam buat yang lain. Saya kan belum sempat pamit ke yang lain.”
Putri mengangguk. Masih menahan sesak. Berusaha untuk tidak menangis.

“Jangan kangen ya.” Ranting menepuk pundak Putri. Kata-kata perpisahan itu membuat Putri tersentuh lagi. Lagi-lagi ia menjadi tidak berkutik. Putri Malu mengatup. “Hahahaa.” Putri hanya bisa membalas tawa meledek ke  Ranting. Akankah Ranting bisa tahu apa yang dirasakan sebenarnya. Ranting melambaikan tangan ke Putri, Putri pun membalasnya sambil tersenyum. 
"Jangan lupa balik lagi." teriak serak Putri untuk yang terakhir kalinya.
"Pasti." Ranting mengacungkan jempolnya, bergegas keluar gerbang sekolah.
Banyak sekali yang ingin Putri sampaikan, sangat banyak. Jantung yang tidak mau tenang membuat kata-kata tidak mampu terucapkan. 

Ia menatap punggung Ranting. Bumi yang bulat membuat Ranting semakin tidak terlihat. Putri tidak menangis. Entah nanti di kamar.

-milik_naru, 24/2/2019-


Selasa, 19 Februari 2019

Bapak


Dari mana aku ingin memulai agar semua bisa tahu kalau ada seorang yang sangat baik di dalam hidupku. Sejak kecil, ia mengajariku secara tidak langsung. Sebab ia mengajari dalam diamnya kata tetapi banyak kerja. Tentunya perlakuan bapak itu penuh kasih sayang. 

Yang kuingat, saat aku masih SD, tubuhku masih mungil, saat jam sudah menunjukkan pukul enam tetapi aku masih tidur, Padahal aku harus ke sekolah, bapak yang membangunkanku. Bukan dengan teriakan, bukan dengan siraman air. Tetapi dengan pijetan. Bapak biasanya mijetin tubuh ini. Aku yang dengan malas membuka mata dan dengan berat sekali untuk duduk membangunkan diri dari tidur nyenyak. Disitupun bapak masih menungguku untuk seratuspersen bangun. Lalu bapak menawarkan punggung nya untuk menggendongku sampai ke kamar mandi. Bapak selalu siap sedia dan tidak pernah absen untuk mengantarku ke sekolah.

Bapak itu orang yang pertama kali bangun di pagi hari. Biasanya ia langsung pergi ke musola untuk adzan. Sepulang solat dari sana, ia akan masak air. Mencuci piring sisa semalam. Lalu membuatkan minuman pagi untuk keluarga. Baru ibu bangun untuk masak pagi.
Begitu terus sampai sekarang pun masih begitu. Teh hangat pagi selalu buatan bapak tidak pernah absen. :) (merantau itu rindunya banyak)

Bapak tidak pernah marah. Sama sekali. Aku menghilangkan uangnya pun bapak hanya mengeluh, lalu berkata "oh yasudah lain kali itu ya hati-hati to". Padahal itu limapuluh ribu, angka yang lumayan besar sewaktu aku kecil.
Bapak yang selalu siap mengantarku kemana mana. Bapak yang selalu siaga kalau aku sakit. Bapak yang tidak kenal lelah sekalipun aku minta jalan jalan sore padahal bapak baru pulang kerja.
Begitu juga saat aku punya tugas mencari bambu untuk kegiatan pramuka, bapak baru pulang jam lima sore tetapi langsung cekatan pergi ke belakang untuk mencarinya. Tidak ada pahlawan lain yang berjasa dalam hidupku selain bapak.

Aku ingat juga saat aku sakit dan dioperasi, Saat aku tidak bisa banyak bergerak. Bapak yang paling sabar. Bahkan bapak yang membantuku buang air, membersihkan diriku. Aku ingat pak. Biar kutulis ini untuk membuatku ingat akan kebaikanmu yang pasti tidak bisa kubalas penuh ketulusanmu. Bapak yang paling sabar sedunia. Semoga saat bapak tua, saat aku yang berganti merawat bapak, aku bisa sesabar bapak. 

Bapak yang malamnya sering kuganggu padahal lagi mengerjakan tugas kantornya. Entah ada lelah atau tidak aku tidak menyadarinya. Pernah aku meminta mengerjakan tugas menggambar padahal bapak pun punya tugas kantor. Tetapi bapak gak pernah nolak sekalipun jika anaknya meminta.
Bapak pun teman seruku, apalagi saat ada pertandingan badminton di televisi. Cinta nonton badminton dari jaman taufik hidayat vs lindan. Bapak selalu bilang,:itu yang melatih bapak. Aku selalu mengiyakannya saja. Atau kita nonton bola piala dunia tengah malam. Ibu sampai menyiapkan kacang untuk begadang. Atau juga menonton moto gp. Tentunya milih rosy, lagi lagi bapak selalu bilang, "rosy itu yang melatih bapak".
Jaman sama bapak itu selalu menyenangkan. Meskipun bapak banyak diamnya. Tapi bapak gak kalah perhatian.
Diri ini tidak mungkin bisa membalas itu semua bukan? 

Bapak yang paling sayang keluarganya. Bapak yang selalu ada dan sigap. Meskipun  banyak orang yang bilang bapak pendiam dan meremehkan bapak tetapi aku adalah orang yang beruntung bisa jadi anak bapak. Semoga Allah selalu memberikan kasih sayang Nya ke bapak. Selalu. Karena bapak selalu sayang sama keluarganya.

-milik_naru, 20/2/19-

Sabtu, 16 Februari 2019

Ibu


Kali ini aku ingin sekali membahas orang nomer satu dihidupku. Di perantauan ini aku merasa sangat merindukannya. Tempat dimana pertama kali aku bertumbuh.

Orang yang selalu paling cerewet, selalu membuat suasana rumah tidak pernah tenang. Kebersihan rumah adalah hal utama yang menjadi perhatiannya. Jika rumah tidak dibereskan sudah pasti tingkat kecerewetannya akan seribu kali lipat lagi. Jika segala mainan yang kumainkan tak kurapihkan mungkin telingaku akan memerah terkena serangan jewernya. Tumpukan cucian piring tak dicuci, pasti akan mengomel sepanjang hari. Omelan takkan berhenti, sampai sore menjelang malam ketika sedang duduk bersama menonton tv sambil memakan cemilan,"Anak gadis itu ya harus bisa gesit, jangan semua mengandalkan ibunya. Memangnya nanti kalau sudah punya suami mau membiarkan rumah berantakan. Bisa ditinggal suaminya nanti." Dan bla bla bla, mungkin aku hanya ingin menikmati gorengannya saja. Sudah tak acuh lagi, sudah aku dengar berulang-ulang kali. Seringkali aku mengeluh, mendumel sendiri karna sikapnya. Ia itulah ibuku. Ibu paling waswas sedunia apalagi dalam menilai keadaan rumah. Ibuku seorang pekerja buruh. Biasanya ia berangkat pagi lalu pulang sore. Sedang aku adalah pelajar. Biasanya sepulang sekolah, aku harus membereskan rumah. Jangan sampai berantakan dan lantai harus tidak boleh kotor. Pernah di waktu aku tidak memanaskan makanan, (agar makanan tidak basi), langsung ibu memarahiku habis habisan. Jelas saja, karna sesorenya saat ibu pulang, makanannya basi tidak bisa dimakan. Terkadang aku merasa tak diberi pemakluman. Kenapa harus marah-marah. Aku merasa aku tidak disayang olehnya. Pikiran yang sesaat. Karena tentu saja itu tidak benar.

Suatu saat aku pernah jatuh sakit. Perutku sakit sekali rasanya. Aku hanya bisa terbaring di tempat tidur. Ibu dan bapak belum pulang. Beruntungnya rumah sudah cukup rapih. Jadi aku biarkan saja. Saat ibu pulang, aku masih terbaring di kamar. Bapak masih belum pulang, terkadang memang lembur kerjanya. Ibu langsung cek ke kamarku. Ibu memang paling waswas di dunia ini. "Dek.. Kenapa, kok masih tidur-tiduran?" 
"Sakit perut bu.." lirihku sambil menahan sakit aku menengok ke arah ibu. Benar saja, tak terfikir ia punya lelah dirautnya. Langsung memegang dahiku memastikan panas suhu tubuh. "Udah makan belum? Ibu tak buat teh hangat." Aku hanya menggeleng. "Susah berdiri", kataku. "Ibu buatin bubur ya. Harus makan.". Ibu memang yang tercekatan sedunia. Memberikan perawatan yang terbaik. Dan makanan terbaik adalah buatannya.
Selang beberapa menit ibu bolak balik kamar, melihat kondisiku. Memberikan botol hangat untuk mengompres perutku supaya jika itu angin bisa cepat keluar. Dan setelah bapak pulang ibu langsung mengantarku berobat. Tentu saja harus menunggu bapak pulang, karna cuma satu motor saja. 
Dan aku yakin ibu adalah orang yang terakhir untuk tidur. Memastikan aku sudah tidur. 

Saat diperantauan ini aku sedang sakit. Tidak ada yang menemani. Aku harus berobat sendiri. Tidak ada yang memasak untukku. Betapa aku rindu sekali omelannya. Dan sekarang aku berfikir apakah aku bisa memberikan perawatan sebaik ia merawatku nanti.?

Setelah diingat-ingat, sewaktu kecil, tentu saja ibu adalah tempat teraman buatku.
Kalau di manapun aku diajak pergi, ketika aku ingin sesuatu, ibuku paling peka, ia langsung menanyaiku, mau apa. Karena ibuku galak, sebenarnya aku sedikit takut untuk dimarahi. Namun aku tahu ibuku itu kalau membanggakanku sungguh sampai buat aku tersipu. Aku merasa paling aman jika bersama ibu. Ibuku cerewet sehingga aku tak perlu takut pada siapapun. Nanti kalau ada yang nakal tinggal laporan saja sama ibuku. Ibu pasti akan melindungiku. Beginilah fikiranku saat kecil. Ibuku juga yang selalu membuatku bekal makanan sekolah. Belum lagi ibu yang memasukkan uang ke sakuku. Ibuku yang memijatiku saat aku keseleo. Ibuku yang mengantarku ke tukang cukur rambut. Ibuku yang selalu ada disampingku. Masih teringat juga ibu yang selalu menyisir rambutku.

Ibuku cerewet dan ibuku adalah pahlawanku.
Memang benarkan kasih sayang ibu itu tidak terhingga. Setiap ibu pasti seperti itu.
Tempat pertama kali aku bertumbuh. Apakah ketika aku sudah tumbuh menjadi seperti pohon yang besar bisa memberikan kesejukan untuknya? Semoga saja aku bisa menjadi tempat yang nyaman untuk ibu. :)

Besok bahas bapak.
=milik_naru, 16/2/19-

Minggu, 10 Februari 2019

Bunga




Bunga itu ternyata sakit
Ia sebenarnya tak mau meninggalkan tanahnya, namun ia sakit
Kuharap bunga itu mampu tumbuh dengan baik
Aku berusaha menyiramnya dengan baik, 
memupuknya dan selalu memberikan sinar yang terbaik 
Kuusahakan
Meski tetap takdir yang menentukan semuanya 
Tapi satu hal yang pasti, 
aku tak mau kehilangan bunga itu. 
meski logikanya, 
mustahil
.
karena...
.
keterlanjuran membuat aku tidak bisa menyelamatkannya

mengapa sadar, datang di belakang?
aku tidak peka, itulah sebabnya!

-milik_naru, 2/10/19-

Minggu, 03 Februari 2019


Jakarta

 

Q : Mau ngapain kamu di Jakarta?
A : Pengen ke Istora. Nonton Badminton. :')

yashh, ke Istora sudah. nonton idola pun sudah. Maka dari itu, sepertinya di Jakarta nya pun akan kusudahi.
thankyou Jakarta. sudah memberikan banyak hal untuk diri ini. 
tapi, aku ingin move on lebih lagi.
menunggu sampai beberapa bulan lagi
aku akan menikmatinya
di kota ini
doakan aku bisa lebih baik dari ini. 
setidaknya, awal datang aku bahagia, jadi diakhirinya pun harus bahagia
meski di tengahnya ada jatuh bangun
tapi ku yakin semua ada hikmahnya
:)
semoga aku balik lagi, bisa ke istora lagi dengan suasana yang berbeda
loveyoujakarta


Badminton 




aku yang lupa waktu
atau waktu yang berjalan terlalu cepat
sewaktu aku masih kecil, mungkin dirimu juga 
aku sudah mengagumimu
sedikit cerita, aku melihatmu di televisi
aku melihat aksimu kala itu
aku terbius
dari caramu memainkan raket itu
dari caramu menguasai lapanganmu
dari cara kekesalanmu saat melakukan kesalahan
dari caramu tetap bersemangat
dari caramu menatap lawanmu
dari caramu bertekad menang
dari semua ambisimu
dan dari caramu yang mampu membalikkan keadaan di saat poin sudah di ambang tamat
aku terbius
kagum
sejak itu aku selalu menunggu kapan ada permainanmu lagi
sampai aku sebesar ini
aku selalu menunggu, melihat, merasakan
lalu aku tertular
semangatmu itu sungguh menulariku

tetapi waktu bergulir terlalu cepat
waktu sudah menunjukkan saatnya kamu menyudahi
akhirnya kamu menggantung raketmu
sudah tidak ada lagi yang biasanya aku tunggu
tidak bisa lagi menikmati permainanmu
tetapi mungkin waktu juga sudah tahu
bahwa aku pun sudah besar
saatnya aku memilih jalanku sendiri
tanpa ada pengaruh dari siapapun
permainanmu itu, sudah banyak memberikan inspirasi untukku
semoga di kesempatan lain kita bisa bertemu
setidaknya, aku senang, karena di pertandingan akhir di 27/1/19
aku bisa menonton live,
untuk pertama dan terakhir bisa live
akan jadi moment tak terlupakan untukku
tapi masih besar harapan si, bisa bertemu denganmu :)
see you 

untukmu, Natsir, L.
#thankyoubutet

Punya Murid Part - IV



And the last

7. Ceria
Seperti namanya, semangatnya sangat ceria. Dia ingin masuk kedokteran UI. Semangat belajarnya sangatlah tinggi. Kemana-mana yang dibawa adalah buku. Dia selalu menyempatkan diri mengerjakan soal-soal. Dia benar-benar ingin masuk UI. Saya harap dia bisa!
Kerja keras pasti tidak mengkhianati hasil. Semoga kerja kerasmu terbayar.
Dia sering bolos sekolah, tetapi malah les. Kenapa? Karena di sekolah katanya malah gak ngapa-ngapain jadi lebih baik ke tempat les untuk belajar. Memang benar sih. Tapi tentu juga kalau sering bolos seperti itu juga tidak baik. Karena kan bersekolah pun kewajiban siswa untuk masuk sekolah ya :)
Dia pernah cerita, kalau ke tempat makan sama mama nya aja dia bawa buku, sa,pe dimarahin sama mamanya karena ribet. Anaknya sangat antusias kalau belajar dan memahami sesuatu, meski cepat lupa juga. Sering besoknya bertanya lagi padahal soalnya mirip. Namun aku yakin dia pasti menjadi wanita sukses karena dia memiliki tekad yang kuat. Sukses UI nya! Semoga kamu selalu dimudahkan.

8. Melany
Wanita pendiam namun anggun. Dia ini pintar sebenarnya, namun karena kegiatan di sekolahnya yang bejibun nilainya merosot. Tapi inikan masa akhir-akhir sekolah, aku harap dia menikmati semuanya. Dia mau mauk teknik industri. Semoga dia bisa mencapainya. Yakin bisa deh!
Dia ini kalau punya catatan rapihh sekali. Dan dia pun menyimpan dengan baik. Jadi kalau menjelaskan buat dia ya cuma sekali aja karena kalau lupa dia tinggal lihat catatannya kembali. Catatannya mudah dibaca. Cocoklah masuk teknik dimana kerapihan sangatlah diutamakan disana.

Dannn untuk murid-murid dulu yang sudah tidak les lagi disini yang mau menghadapi ujian juga, ada Rere, Jo, Sen, Gines. Good luck all!

Sekian
#cumacoret-coretannyanaru

Punya Murid Part-III



Masih Next lagi:
4.  Calvin
Manusia terrr-malas. :v tetapi aku paling suka sama kelakuannya. Mungkin karena merasa mirip sifat. (malas, santai, gak banyak mikir). Dia memang murid tersantai. Padahal sebenarnya dia ini cerdas, hanya sayangnya malas nya ampun. Kalau saja dia rajin dikit, yakin dia bisa juara. Tetapi sepertinya dia memilih untuk hidup serba biasa. Jadilah dia manusia yang biasa saja.
Paling suka kalau datang ke kelas langsung nyeletuk, “Cuma mau nongkrong aja.”. Murid paling enak diomelin. Karena meski dia malas begitu, tapi dia masih tipe yang penurut dan mau mendengarkan.
Manusia pintar pelajaran “dimensi tiga” ini, di saat yang lain pada kesulitan pelajaran tersebut dan dia bisa bisa aja. Tapi sayangnya kalo dikasih soal “asam basa”, sudah lah itu pikiran nya gak mau dipake.
Setiap dijelaskan dan dia gak mau mikir, ”Haaa apasih.” Padahal mah kalo dijelasin sebenernya nyambung cepet. Kalau disuruh nulis pakai cara, sudahlah itu coret-coretan hanya Tuhan yang tahu. Karna kalau pun dia ditanya, “ini angka dapat darimana?”, dia pun hanya bisa menjawab,”Darimana ya?”. Dan memang bener-bener coret-coretan yang tercoret. #Akutugapintarkodevin.
Untung sering bener jawabannya, lha kalau nggak? Bisa emosi empat lima tiap ngajarin dia.
Dia ni, ketemu di tangga aja, belum disapa, udah laporan duluan, “belom apa-apa kak; Gurunya belum masuk kak; Gak tau kak belajar apa”. Sebenernya seperti itu dikarenakan sebelumnya, setiap ketemu dia kalau mau masuk ke kelas lain, suka ditodong pertanyaan,”sudah belajar sampai mana, nilainya kemarin gimana, kapan ulangan.” Jadi lah sekarang setiap ketemu guru les nya dia langsung lapor sebelum ditanya. Hahahaaa
Dia ini mau kuliah di Jepang. Favorit nih. Ambil UN biologi, karena dia anti fisika dan kimia. :v Cerdas gini, pasti sukseslah nantinya, yakin deh! Sudah bisa bahasa jepang, alhasil buku sakti gue (buku rangkuman rumus) yang biasanya gue tulis aksara jejepangan suka dia bacain. Padahal kan isinya potongan-potongan anime semua. hahaha
Siap-siap vin kalau diri ini mau ke Jepang semoga kita bertemu disana suatu hari nanti!

5. Jason
Manusia pendiam. Tapi setelah beberapa bulan ini cerewetnya keluar juga, apalagikan ini kelas 12 mau kelulusan, ya sedikit-sedikit laporan, mau beli buku aja lapor dulu. Baik anak ini. Anak penurut. Pertama kali mengajar dia dari dia yang gak bisa apa-apa, namun dengan ketekunan dia akhirnya bisa meningkat nilainya. Kerja kerasnya patut di apresiasi!
Kalau saya suruh tulis, dia akan tulis; kalau saya suruh datang buat nyicil materi, dia akan datang; kalau saya suruh kerjakan yang ini aja, dia kerjakan.
Dia menghormati gurunya. Mungkin itu sebabnya dia bisa menyerap ilmu gurunya. Namun memang butuh kesabaran untuk menjelaskan materi kepadanya, harus pelan-pelan dan berulang-ulang. Tapi karna kerja kerasnya akhirnya dia mampu kok lolos KKM.
Dia ambil UN fisika, mungkin kalau ambil Kimia dia bisa keriting berasap nanti. Mau masuk teknik mesin di Jerman. (asleeeehhhh mantaap) Saya pernah bertanya, “sudah bisa bahasa Jerman?” Dia pun menjawab dengan mantap sambil mengangguk, ”Sudah.”. Yakin deh, dia pasti sukses besar sesuai besarnya kerja keras dia! Sukses Jermannya! Someday, saya ke Jerman, kamu bisa jadi tourguidenya. Tunggu saya di Jerman!

6. Flowrend
Hmmm wanita ini sungguh sangat tidak menyukai pelajaran Kimia sepertinya. Masih sedih sih, karena belum bisa membuat dia senang belajar kimia. Tetapi apapun itu, dia anak yang baik banget. Tau banget saya nya suka onepiece. Pernah dibeliin aksesoris onepiece. :’) 
Dia anak yang periaang banget, kalau di dekat dia pasti bakal ketawa deh. Aku suka banget sama sifatnya. selalu buat ketawa orang. Garing-garing receh tapi tetep aja buat seneng. :v
Anak yang suka banget sama korea. Apapun ala korea dia suka. Tiap liburan pasti ke Korea. Jadi putri Korea. Yap, dia pastinya akan kuliah di korea. Negara mimpinya. Tempat dimana bisa setanah kali ya sama oppa-oppanya. 
Yakin deh sukses nanti dia disana. Dia mau ke jurusan art. Memang dia artistiknya tinggi banget. T.O.P bgt buat Flo. Kalau ke korea tinggal contact dia, minta jadi tourguidenya. Hohohooo
Semoga kita ketemu disana!

Punya Murid Part -II

Next, murid-murid yang sedang saya hadapin di tahun ini. Mereka lagi OTW menuju cita-cita mereka. Harapan mereka semua besar-besar. Semoga mereka benar-benar berhasil menggapai impiannya. Semoga mereka sukses mendaratkan diri ke tanah impiannya. Semoga saya bisa menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka yang bisa selalu mereka ingat.

1. Bryan
HL IB. GARA GARA bryan inilah dengan penuh perjuangan aku mempelajari lagi materi kuliah. Yap, materi High Level memang sudah seperti materi kuliah S-1. Namun beruntung, bryan anak yang santai dan baik hati (kesenengan nih kalo dia tahu saya ngomong begini), dia mengerti kalau saya belum paham, dan biasanya dia akan langsung kasih materi ke saya, jadi saya bisa baca-baca dulu baru menjelaskan ke dia. Anak yang hoby makan, suka ngeluh capek, suka minta gratisan. Anak yang gak mau nulis, suka minta buatin catatan yang ringkas, dan tidak pandai menghitung. Tapi mungkin bakatnya memang bukan di science semacam itu, mungkin lebih ke social. Namun aku yakin dia bisa jadi orang hebat. Mungkin dia bakal punya ratusan usaha. Padahal jaman SMA nya ini dia habiskan buat belajar chemistry. :’v
Namun tak mengapa, ilmu itu akan tetap berguna kok, meski tak digunakan. Paling termoment sama dia adalah ketika dia dapat tugas EE dan IA. Essay WOY! Dia minta judul ke diri yang seperti debu ini. Akhirnya kita dapat persetujuan judul untuk meneliti alcohol (for IA) and meneliti Tempeh/Oxygen absorber (for EE). Kalo IA nya sih masih mudah karena seperti praktikum biasa. Tapiii untuk EE nya, masyaAllah, itu sudah seperti skripsi. Harus ada empat variable yang harus diteliti. Megap megap lah aku ini. Gimana gak megap-megap si Bryan mengandalkan penuh, diri yang seperti debu ini.
Tetapi setelah melewati gunung lembah daratan dan lautan akhirnya saya bisa menuntaskannya. Entah dapat nilai berapa itu. Saya pasrah saja.
Dan bulan maret dan mei adalah bulan dia bakal ujian paper nya. Semoga luck! Kita pasti bisa menghadapinya.
Manusia terempong yang pernah kutemui ini bakal kuliah di Australia lhoh. Memang dia asli anak sana sih.  Awalnya mau ambil jurusan kesehatan, tapi setelah difikir-fikir dan setelah tes bakat juga, akhirnya dia memilih jurusan perhotelan. Akibat kalo perhitungan yang science dikit memang kurang, kalau masuk science terus ketemu math bisa bahaya. Sukses di Australia! Yakin deh jadi orang hebat nanti. Dan pasti kalo saya ke Australia dia bisa jadi tourguidenya. HAHAHA awas aja kalo gak mau, bisa aku omel-omelin. Sampai ketemu disana, (someday)! Semoga entar dia punya bisnis hotel dimana-mana, jadi entar kalo gue main ke LN gue bisa numpang (gratis). ^^

2. Aurel
Dia anak yang baik. Satu kesamaan : suka anime. Gara-gara dia akhirnya aku bisa ke AFA. Kalau gak dipaksa sama dia, mungkin aku ga pernah ke AFA. Haha. Katanya, ”ini AFA terakhir kak. Ayo datang sama aku.” Awalnya, aku sudah siapin alasan (dimana alasan utama sebenarnya adalah, duitku yang sudah menipis karena acaranya akhir bulan). Tak disangka, dia malah kirim pesan bahwa dia sudah beli tiket lebih, saya nya tinggal berangkat saja. Jika seperti ini, mana mungkin saya tolak. Wkwkwk.
Namun, terkadang anaknya sedikit sensitive. Mood nya mudah berubah. Jika mood bagus, biasanya dia akan bercerita panjang lebar. Namun jika sedang buruk, dia akan lebih banyak diam dan mengeluh. Biasanya, mood buruknya muncul karena dia kelelahan, banyak tugas sampai kurang tidur tetapi besok harus ulangan. Jika mood buruk, yang bisa kulakukan adalah, di sela-sela belajar aku menanyakan anime favoritenya, dari situ biasanya mukanya cerah lagi. Namun kadang juga kalau aku sedang tidak mood, bisa diam seribu bahasa.
Dia ini juga jago gambar! Hampir tiap coretannya pasti dia gambar.
Dia ambil UN Kimia tahun ini 2019. Jadi sampai bulan april aku akan mengajarnya. Semoga nilainya memuaskan. Dia ini calon mahasiswi Psikolog di Australia. Dia paling suka yang berbau “Pengamatan”. Menerka nerka tiap orang maupun objek lain. Menurutku, dia akan cocok dengan hal seperti itu, hampir semua yang diterkanya tepat. Kuharap kelak dia jadi Psikolog yang sukses! Semoga kelak ketika aku ke Australia  dia bisa jadi tourguidenya. HAHAHA

3. Callista
Callista anak yang cantik banget. Apalagi kalau dandan, yampun cantiknya berkalikali lipat. Cantik Asia. Dia pintar. Duh, udah cantik, pintar pula, paket complete. Kalau sampe tempat les, pasti dia beli bakso dulu. Kalau nggak, beli siomay. Kalau dia gak makan dulu nih, bisa-bisa sepanjang belajar isinya Cuma bilang,” Kaak laperr.” Tetapi sebenernya kalau sudah kenyang tetep ngeluh juga,”Kaak capek.” Nasib jadi guru les ya gitu.
Dia semangat kalau belajar. Kalau dia down, dia menyemangati diri sendiri. “ayo kak, belajar lagi. Bisa. Aku harus dapet bagus.” Sering banget kata-kata ini keluar dari mulutnya. Dan kalau sudah benar-benar lelah, biasanya langsung bilang, “kak bentar kak, capek kak.” (biasanya 5 menit tidur kalau gak main hp.)
Usaha pasti gak akan mengkhianati hasil. Aku yakin pasti dia jadi orang yang berhasil kelak.

Dia juga mau ambil UN kimia. Target nilai minimal 90. Karena dia sudah dapat kuliah di Hongkong dan dapat beasiswa kalau nilainya di atas 90. Semoga saya bisa memberikan pengajaran yang terbaik untuk meraih cita-citanya! Jika saya ke hongkong, semoga saya bisa bertemu disana dengannya suatu hari nanti!


Punya Murid I

Kali ini mau bahas mengenai krucil-krucil aku. Mulai mengajar dari th 2017 akhir sampai 2019 saat ini. Semoga tahun ini adalah tahun terakhir mengajari anak orang. Saya merasa cukup sudah ngajar anak orang dan besar keinginan tahun depan mengajari anak sendiri wkwkw
Mengajar ada suka dukanya. Karena mengajar dalam bidang bimbel ( bimbingan belajar) jadi banyak dukanya, disini murid kan adalah rajanya sedang kita ditekankan bisa menguasai seluruh materi. Tetapi dimana disana ada anak sekolah disana pula ada cerita yang dramatis. Momen terindah kan masa masa di sekolah. Bisa berkumpul dan bercengkrama dengan anak muda membuat diri ini selalu terasa muda. :v
Banyak anak bandel tapi banyak juga anak asik. Berbagai model anak sudah pernah saya rasakan. Dari tipe super malas cuma mengerjakan satu dua nomer sampai tipe super rajin yang sampai saya bingung mau kasih soal dari mana lagi! 
Tapi dari sekian banyak tipe itu saya mau cerita anak anak versi kelas 12. Yang dimana masa masa sekolah mereka berakhir dan mereka mau melanjutkan masa kedewasaan mereka. Jujur saja mereka memang yang paling berkesan buat saya. Hehehe. 
Berikut ini anak anak yang sudah saya hadapi dan akan sedang saya hadapi di masa masa sekolah mereka. Mereka semua itu (jujur) keren keren. Yang aku suka dari mereka adalah cita cita mereka yang besar dan matang. Aku harap mereka kelak menjadi orang yang sukses dan berhasil!

Dua siswa tahun 2018 yang sudah lulus dan sudah kuliah 
1. Declan 
Murid paling super duper terr---. Dalam kelas itu harus super tenang, ada bunyi sedikit saja dia akan langsung nengok dan menegur yang punya suara supaya jangan berisik. Saya mainin bulpen saja dia tegur. Katanya ,"Kak, jangan berisik."
Mejanya goyang-goyang, dia akan langsung manggil "kak, ada kertas ga kepakai?". Kufikir buat coretan tetapi ternyata buat ganjel jadi bantalan meja, biar mejanya tenang. Bisa disebut manusia ter-rempong. Pernah juga saya fotocopy soal buat dia, sewaktu saya kasih, dia pun berkomentar, "Kak, kalo steples itu yang bener. Gak pro nih." Dan dia langsung melepas steples dan mensteples ulang. 
Tetapi saya selalu ketawa selepas dia berkelakuan seperti tadi. Dia anak yang asyik. Kalo cerita bisa panjang kali lebar kali luas jadilah volume tak terhingga wkwk
Dari cerita putus sama cewenya, sampe susah move on. Cerita perut sakit mules mules dan nanya gimana caranya biar ga mules. Sampe pernah salah hari dateng ke tempat les. Hari sabtu harusnya jam setengah dua siang sudah tutup tetapi dia datang jam empat sore, saking semangatnya mau les. Pokoknya anak ini selalu buat kita semua ketawa meskipun tingkat kerempongan nya super power banget! Oh iya, dia sudah kuliah di Teknik Sipil Untar. Daftar di ITB tetapi kalah saing. Tetapi Untar juga udah keren. Katanya kalo di Untar kan irit ongkos dan ga perlu ngekos. Wkkw Sukses selalu  buat Dec! aku yakin dia bakal jadi cowok keren yang sukses, nanti pasti banyak cewek yang ngerumunin kamu dec! HAHAHA
2. Rama
Ini anak kece badai woi. Otak encer banget. Maklum lah anak CC. Terkenal dengan, yang ter- baka nya di CC itu udah rangking satu di sekolah biasa. Wkwk
Paling enak menjelaskan materi ke dia. Satu kalimat sudah langsung paham. Kalo yang lain kan seringnya diulang ulang juga aja masih gagal paham. Tapi apapun bentuknya, setiap orang punya kelebihan dan keunikan masing-masing!
Ngajarin dia cuma bentar banget. Dia masuk les di awal januari khusus buat persiapan UN aja, toh dia ambil UN fisika juga. Jadi cuma beberapa kali ngajarin. Tapi cukup berkesan juga. Lumayan jadi punya pengalaman pernah ngajarin anak yang pintar 
. :v
Karna dia saya jadi tau juga dunia sekolah elit. Dia juga anak yang asik. Kejadian termomen adalah saat belajar persiapan TO.

Dimana saya merasa antara kasian tapi terhibur banget tp gregeti.  Duhhh bawaannya pengen ngomel ngomelin mulu. Apalagi sama anak anak yg begini.
Di waktu tinggal lima menit dan isinya udah teori semua dan dia udah nyerah. Karena belajar kebut, dari materi kelas 10 sampai 12 dalam sehari.
Dan akhirnya minta bawa pulang jawaban dr kisi kisi nya yang udah  terjawab di saya. Dan akhirnya saya mengalah memberikannya dengan ketidakrelaan yang seharusnya bisa dimengerti. Diganti dengan ngomelin dia harus bener bener dibaca sampe rumah. awas aja kalo gak.
Dan dia malah menjawab 
“Iya ..” (ada jeda, udah bagus bagusin ni dan ga taunya)
“tapi paling ga dibaca si, y langsung tidur, udah malam
Dan saya cuma diem tarik napas. Terus dia membaca kegregetan gurunya ini. :v
“Iya iya, alarm jam 3 tenang..ntr dibaca” sambil ngangguk ngangguk ngeyakinin gurunya yang masih emosi.
“Nah gituu” (emosi agak mereda ini, dan baru selesai dijawab nah gitu eh)
Dia berkata, “Abis itu alarm dimatiin, tidur lagi.” Sambil bangkit dari kursi dia pergi dari kelas.
“Waaahhhh minta digetok ni anak..” (akhirnya kata kata ini keluar tanpa sengaja) 
Dan si anak hanya bercengenges ria..
Pokoknya saya terhibur sekali yaa kala itu.
Btw, dia sudah kuliah di Hongkong, Teknik Sipil. Entar Kalau saya ke Hongkong, semoga dia bisa jadi tourguide nya. Yakin deh, dia bakal sukses nanti!


Oke Selanjutnya nantikan di tulsan berikutnya.
#cumacoret-coretannyaNaru#